Rabu, 28 April 2021

PILKADES SERENTAK DI KABUPATEN SERANG DIGELAR 11 JULI 2021


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menetapkan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak tahun 2021 digelar pada 11 Juli mendatang. Penetapan berdasarkan Ketua Panitia Pemilihan Kabupaten dengan Nomor:141.1/Kep….Pan.Pilkades/2021.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengatakan, dengan adanya hari Raya Idhul Adha 1442 Hijriyah maka pelaksanaan Pilkades Serentak yang di ikuti 144 desa di Kabupaten Serang dilaksanakan pada 11 Juli 2021.

Sedangkan untuk pelantikan kepala desa (kades) terpilih selanjutnya dengan pertimbangan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus kita sudah memiliki kepala desa definitif. Maka, paling lambat tanggal 16 Agustus kades terpilih sudah dilantik.

“Kepala desa  hasil pemilihan akan kita lantik (16 Agustus) itu paling lambat,”ujar Entus dalam sambutannya pada Rapat Persiapan Pilkades Serentak di Aula KH. Syam’un Setda Kabupaten Serang pada Senin, 22 Februari 2021.

Data Pemilih Pemilu Kada Desa Parigi, Cikande, Serang


Parigi adalah desa di kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Dengan jumlah 8 Rukun Warga (RW), masing-masing Rukun Warga memiliki Pengurus Rukun Tetangga (RT). Jumlah data pemilih pemilu kada di Desa Parigi berjumlah kurang lebih 6.600 Orang.


KATA SAMBUTAN KEPALA CAMAT CIKANDE


Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan Website Sebagai media informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan Cikande Kabupaten Serang.

Dewasa ini Internet bagi sebuah organisasi (baik organisasi pemerintah atau organisasi non pemerintah) telah menjadi media yang sangat vital untuk mendukung kemajuan/perkembangan dan menjadi media untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas serta menjadi alat komunikasi yang paling cepat, tepat, efektif dan efisien.

Searah dengan kondisi tersebut, pada saat ini pemerintah kecamatan telah menggalakkan pemanfaatan teknologi informasi (internet) dalam menunjang aktifitas kegiatan pemerintahannya, untuk menuju terwujudnya e-Government, yaitu Sebuah konsep untuk mewujudkan terjadinya interaksi dan komunikasi baru antara pemerintah daerah yang satu dengan yang lainya, antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, antara pemerintah dengan masyarakat, dan antara pemerintah dengan dunia usaha.

Tujuan pembangunan website Pemerintah Daerah adalah untuk mewujudkan sistem jaringan informasi yang terpadu bagi pemerintahan daerah, dengan aplikasi berbasis teknologi informasi internet, untuk menunjang peningkatan pembangunan daerah dalam menjalankan fungsinya untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat daerahnya.

Secara garis besar manfaat pembangunan website Pemerintah Daerah ini adalah:

  1. Menampilkan secara interaktif jurnal informasi dan pembangunan daerah serta memaparkan segala informasi mengenai potensi daerah dalam segala aspek kehidupan daerah pemerintahan yang bersangkutan.
  2. Mensosialisasikan kebijakan/program pemerintah dan informasi pemerintah lainya kepada seluruh masyarakat, terutama masyarakat yang terjangkau oleh jaringan internet.
  3. Memberikan media alternatif bagi peningkatan pembanguna daerah, melalui berbagai forum interaktif, yang meliputi, forum perdagangan, forum usaha kecil dan menengah, forum peningkatan agribisnis, forum kerjasama bisnis/partnership, forum lapangan kerja dan usaha, dll.
  4. Menyediakan media bagi pemerintah daerah untuk mendapatkan feedback/masukan dari anggota masyarakat dan pelaku bisnis lainya.

Adapun tujuan pembangunan website Pemerintah Kecamatan adalah antara lain:

  1. Menjadikan website ini sebagai satu-satunya portal yang menyajikan Journal, Informasi, dan potensi daerah secara terpadu dan menyeluruh.
  2. Menjadikan website ini sebagai media interaksi antara masyarakat dengan pemerintah daerahnya, antara dunia usaha dan pemerintah daerahnya, dan antara pemerintah daerah dengan pemerintah daerah lainya, serta masyarakat luas lainya.

Target audience meliputi masyarakat daerah, pemerintah, pemerintah pusat, kalangan dunia usaha baik dunia usaha daerah yang satu maupun daerah lainnya, masyarakat luas Indonesia serta masyarakat internasional.

Sasaran yang ingin dicapai adalah, melalui website ini dapat menunjang kemajuan pembangunan daerah, serta pemanfaatan potensi daerah yang lebih maksimum bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Cikande.

Sebagai langkah awal terwujudnya implementasi e-Government Kecamatan Cikande Kabupaten Serang Mewujudkan Kebersamaan Dalam Membangun Demi Kecamatan lebih cerdas, mandiri dan sejahtera

Pengertian Kepemimpinan

 


Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan keterampilan seseorang ketika menduduki sebagai pimpinan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga bisa memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan.


Tujuan

Berikut beberapa tujuan kepemimpinan:

  1. Untuk Mencapai Tujuan

Fungsi pertama dari pengertian leadership adalah merupakan sarana untuk mencapai tujuan kelompok. Jadi, bagaimana pemimpinan dan kepemimpinannya sangat mempengaruhi apakah tujuan dapat tercapai atau tidak.

  1. Memotivasi Orang Lain

Tujuan selanjutnya dari kepemimpinan adalah untuk memotivasi orang lain atau mempertahankan dan meningkatkan motivasi dalam diri mereka. Bukan hanya untuk mewujudkan tujuan individu namun juga memotiviasi orang-orang yang berkaitan dengan organisasi. Artinya, pemimpin harus bisa mendorong pengikut atau bawahan untuk terus termotivasi agar tujuan tercapai.


Fungsi

Fungsi kepemimpinan, diantaranya adalah:

  1. Fungsi Instruktif

Fungsi pemimpinan dan kepemimpinan adalah sebagai komunikator yaitu melakukan perintah yang berupa isi, cara melakukan, waktu pelaksanaan dan tempat melakukan perintah agar keputusan terwujud dengan efektif. Artinya, pemimpin berfungsi untuk memberi perintah dan yang dipimpin berfungsi melaksanakan perintah pemimpin.

  1. Fungsi Konsultatif

Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif yaitu dapat berkomunikasi dua arah. Tujuannya adalah sebagai upaya menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang yang dipimpinnya.

  1. Fungsi Partisipasi

Fungsi partipasi adalah pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan ataupun dalam pelaksanaan keputusan.

  1. Fungsi Delegasi

Pemimpin memiliki fungsi delegasi yaitu suatu bentuk kepercayaan seorang pemimpin kepada seseorang yang diberi mandat untuk melaksanakan dan bertanggung jawab atas pelimpahan wewenang.

  1. Fungsi Pengendalian

Dalam melaksanakannya, pemimpin dan kepemimpinan juga bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan, terhadap kegiatan para pengikut atau bawahannya.


Sifat-sifat Pemimpin

Dalam memimpin suatu kelompok, seorang pemimpin diharuskan memiliki sifat-sifat, diantaranya adalah:

  • Intelejensi, yaitu sifat atau kemampuan berbicara, menafsirkan, dan bernalar yang lebih kuat daripada para anggota atau bawahan yang dipimpinnya.

  • Kepercayaan diri, yaitu sifat yang berupa keyakinan akan kompetensi dan keahlian yang dimiliki. Lebih baik jika pemimpin memiliki kepercayaan diri akan skillnya.

  • Determinasi, yaitu kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang meliputi ciri seperti berinisiatif, kegigihan, mempengaruhi, dan cenderung mengarahkan anggotanya untuk melakukan perintah demi tujuan organisasi.

  • Integritas, setiap pemimpin harus memiliki sifat integritas atau kejujuran dalam memimpin anggota dan organisasinya.

  • Sosiabilitas, meskipun pemimpin merupakan seseorang yang harus memiliki ketegasan dan kewibawaan, seorang pemimpin juga harus mampu menjalin hubungan yang menyenangkan, ramah, sopan baik dengan anggota yang dipimpinnya atau dengan mitra yang dijalin.


Gaya Kepemimpinan

Dalam memimpin sebuah kelompok, setiap pemimpin pasti memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing. Ada beberapa contoh gaya kepemimpinan yang dapat dijadikan referensi dalam memimpin . Berikut penjelasan mengenai beberapa gaya kepemimpinan.

  • Kepemimpinan Otokratis

Gaya kepemimpinan otoraktis adalah gaya kepemimpinan dimana memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri (pemimpin). Biasaya ia sangat dominan dalam melakukan pengambilan keputusan baik berupa kebijakan, peraturan, prosedur yang berasal dari idenya sendiri. Biasanya, ia akan lebih membatasi inisiatif dan ide dari anggotanya.

Pemimpin yang otoriter ini umumnya tidak akan memperhatikan kebutuhan dari bawahannya dan cenderung menjalin komunikasi satu arah yaitu dari atas (pemimpin) ke bawah (anggota). Gaya kepemimpinan otokratis ini biasanya digunakan dalam akademi kemiliteran atau kepolisian.

  • Kepemimpinan Birokrasi

Gaya kepemimpinan birokrasi biasanya diterapkan dalam sebuah perusahaan atau organisasi dimana setiap kegiatan dilakukan secara rutin. Artinya tidak ada inovasi dalam kegiatan perusahaan dan setiap anggota memiliki tanggung jawab rutin setiap harinya.

Biasanya, gaya kepemimpinan ini terjadi dalam perusahaan dengan sistem dan prosedur yang sudah diatur sebelumnya dan sudah terbentuk sejak lama.

  • Kepemimpinan Partisipatif

Gaya kepemimpinan partisipatif adalah gaya kepemimpinan dimana komunikasi terjadi dua arah yaitu dari atas (pemimpin) ke bawah (anggota) dan dari bawah (anggota) ke atas (pemimpin). Gaya kepemimpinan ini biasanya melibatkan anggotanya dalam memecahkan suatu permasalahan dan mengambil sebuah keputusan.

Pemimpin memberikan kesempatan dan ruang untuk anggota dapat menyampaikan ide dan gagasannya dan berpartisipai dalam suatu keputusan untuk kebaikan perusahaan. Perlu rasa sifat saling percaya dan menghargai dalam organisasi.

  • Kepemimpinan Delegatif

Gaya kepemimpinan delegatif ini biasa disebut dengan Laissez-faire yaitu gaya memimpin dimana atasan atau pemimpin memberikan kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dengan menggunakan cara mereka masing-masing.

Meskipun dalam suatu organisasi terdapat pemimpin, seorang pemimpin akan membiarkan keputusan dibuat oleh siapapun dalam organisasi. Namun gaya kepemimpinan ini akan menjadi tidak efektif jika pemimpin dan anggota tidak cukup matang melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing.

  • Kepemimpinan Transaksional

Gaya kepemimpinan ini biasanya lebih cenderung mengedepankan transaksi antara pemimpin dan bawahannya. Maksud dari transaksi disini adalah pemimpin akan memberikan reward ketika bawahan berhasil melaksanakan tugas yang telah diselesaikan sesuai kesepakatan sebelumnya. Jadi, bawahan akan lebih termotivasi karena ada reward yang diberikan pemimpin.

  • Kepemimpinan Transformasional

Gaya kepemimpinan ini bisa membawa perubahan positif pada mereka (anggota) yang mengikuti. Para pemimpin dengan gaya ini memperhatikan dan terlibat langsung dalam proses termasuk juga dalam hal membantu para anggota kelompok untuk berhasil menyelesaikan tugas mereka.

Pemimpin dengan gaya ini lebih memiliki semangat yang positif untuk para bawahannya yang secara tidak langsung dapat berpengaruh pada para anggotanya untuk lebih energik dan antusias akan pekerjaannya. Pemimpin ini juga sangat mempedulikan kesejahteraan dan kemajuan setiap anak buahnya.

  • Kepemimpinan Melayani (Servant)

Gaya kepemimpinan melayani ini biasanya antara atasan dan bawahan memilliki hubungan melayani dengan para anggota berorientasi pada sifat melayani dengan standar moral spiritual. Pemimpin yang melayani lebih mengedepankan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi dari para anggota daripada kepentingan pribadinya.

  • Kepemimpinan Karismatik

Pemimpin yang karismatik biasanya memiliki pengaruh yang kuat atas para pengikut oleh karena karisma dan kepercayaan diri yang ditampilkan. Jadi, gaya kepemimpinan karismatik ini melibatkan karisma seorang pemimpin dan memiliki kemampuan yang mempesona yang ia miliki terutama dalam meyakinkan setiap anggotanya untuk mengikuti setiap arahan yang ia inginkan.

  • Kepemimpinan Situasional

Gaya kepemimpinan situasional adalah jenis kepemimpinan yang lebih sering menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap perkembangan para anggota yakni sejauh mana kesiapan dari para anggota melaksanakan setiap tugas. Bisa dikatakan gaya kepemimpinan seorang pemimpin jenis ini tidak akan selalu sama atau berubah sesuai dengn kondisi dan situasi yang ada.

Berbicra mengenai kepemimpinan tentu, setiap pemimpin mempunyai gaya dan caranya masing-masing dalam memimpin organisasi atau perusahaan. Namun yang pasti gaya kepemimpinan yang dipilih pasti bertujuan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan.


Mencapai Suatu Tujuan Dalam Sebuah Kebijakan Di Butuhkan Suatu Keputusan Yang Diambil Secara Bersama-Sama Untuk Mengikat Seluruh Masyarakat Demi Suatu Kesejateraan Masyarakat Itu Sendiri


Melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu dimiliki kekuasaan dan kewenangan yang akan dipakai baik untuk membina kerjasama maupun menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dengan pengambilan keputusan-keputusan. Pengambilan keputusan ini membutuhkan politik sebagai kekuatan, kebijakan, untuk suatu rencana tertentu dalam menghasilkan hal yang positip bagi masyarakat.

Kita sebagai pemimpin tidak hanya pandai berbicara tetapi juga mengimplementasikannya dan menjaga citra politik dengan baik. Jadi masyarakat akan berpikir bahwa terdapat bukti nyata atas kekuasaan yang dijalankan sehingga akan memberikan dukungan. Bukan sebaliknya, saling menjelek-jelekan bahkan memanasi suatu masalah sehingga tujuan untuk memberikan kesejahteraan masyarakat tidak akan tercapai bahkan suatu kehancuran bisa terjadi. Jadi gaya kekuasaan dan kepemimpinan yang tegas dan jujur serta bertindak cepat mungkin akan lebih membawa kesejahteraan walaupun sekecil apapun. Sebenarnya dibutuhkan juga keberanian mengambil resiko besar dengan tetap mementingkan kepentingan umum.

Banyak kalangan mengeluh dengan realitas politik saat ini, dianggap tidak menentu ke mana arahnya dan tidak jelas polanya. Politik seperti sebuah sandiwara yang bisa kita susun menjadi cerita yang baik kalau didalamnya ikut terlibat dengan baik, dan bisa menjadi cerita buruk bila kita didalamnya tidak menjaganya dengan baik.Yang sekarang ini banyak cerita- cerita yang muncul dengan keburukan-keburukan sehingga menjadi bosan dengan politik.

Tapi, apakah keluhan dan pandangan kita yang buruk tentang politik bisa memperbaiki keadaan? Tidak. Politik membutuhkan kepedulian dan keterlibatan orang-orang baik agar cerita yang tergambar di panggung bisa berubah, menceriakan, dan mencerahkan. Sehingga tetap di butuhkan peran serta masyarakat sehingga semua tujuan yang di cita-citakan dapat tercapai dengan sempurna.

Karena, sejatinya, politik dalam suatu daerah tidak bisa dipisahkan dari kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan publik, dan alokasi atau distribusi kepentingan. Politik hanyalah sebuah alat, tergantung siapa yang memakainya dan mengelolanya. Kalau di tangan yang baik dan tentunya masyarakat yang memantaunya maka politik bisa memberikan kesejahteraan masyarakat. Politik bisa jadi alat meraih kebajikan, juga bisa menjadi sarana berbuat kejahatan. Politik pada orang yang tetap dengan dukungan masyarakat bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan konstruktif yang bisa mengantarkan rakyat ke gerbang kesejahteraan dan kemakmuran, Bila sebaliknya maka politik bisa menjadikan kesengsaraan untuk masyarakat. Oleh karena itu berpolitiklah dengan santun dan jujur dengan tujuan nyata untuk kesejahteraan masyarakat. Berbuatlah yang terbaik untuk masyarakat,

Selasa, 27 April 2021

Demokrasi Untuk Mencapai Kekuasaan


Demokrasi prosedural seperti sekarang ini justru membuat pemilu dilaksanakan sebagai rutinitas demokrasi belaka. Faktanya, pemilu diselenggarakan bukannya semakin meningkatkan kualitas demokrasi, tetapi justru semakin memilukan, dimana pemilu diramaikan oleh perilaku-perilaku yang mencederai nilai-nilai demokrasi, politik uang, suap menyuap, cedera janji, dan kecurangan seolah terjadi biasa dalam tahapan pemilu. Demokrasi disepanjang era reformasi masih bersifat prosedural, belum substansial. Pemilu dilaksanakan belum dilakukan secara luber dan jurdil sehingga belum menghasilkan wakil rakyat atau pemimpin daerah yang berkualitas dan berintegritas.

Berdasarkan pengamatan dan proses-proses selama ini terjadi, tercatat beberapa hal terkait penyelenggaran pemilukada dengan karakter seperti sekarang ini, yaitu: pertama, pemilukada menjadi arena rivalitas kekuasaan secara tidak sehat, sehingga belum dapat melahirkan pemimpin yang bertindak secara bertanggung jawab. Kedua, pemilukada mendorong berjangkitnya moral pragmatisme, baik calon kepala daerah sendiri, penyelenggara pemilu, maupun masyarakat. Ketiga, pemilukada mengekalkan oligarki kekuasan sekaligus melahirkan orang-orang yang kecanduan akan kekuasaan. Keempat, pemilukada menimbulkan persoalan anggaran. Selain itu, pemilukada juga dapat memicu politisasi birokrasi, serta rentan terhadap konflik antar elit politik yang melibatkan massa.

Kekuasaan itu adalah Anugerah, karena kita masih diberi waktu dan kesempatan untuk berkarya dan melayani masyarakat. Kekuasaan itu sebuah anugerah jika kekuasaan itu berjalan seiring dengan kebaikan dan keberpihakan kita kepada masyarakat serta dengan berkeadilan kepada masyarakat.

Setiap kita manusia yang terlahir ke bumi pertiwi ini , didalam dinamika politik kehidupan kita ditakdirkan untuk berkuasa. Berbagai cara akan kita lakukan untuk mendapatkan kekuasaan itu. Mulai dari cara yang halal dan cara yang tidak halal akan dilakukan oleh sebagian orang untuk mendapatkan kekuasaan itu. Perebutan kekuasaan itu bisa kita lihat sendiri dalam Kontestasi Politik Lokal ,seperti halnya Pilkada. Pilkada sering kali dijadikan lahan untuk perebutan kekuasaan.

Jadi gaya kekuasaan (kepemimpinan) yang tegas, bijaksana dan jujur serta bertindak cepat , mungkin akan lebih membawa kesejahteraan bagi masyarakat, walaupun sekecil apapun. Dan kepada para pemimpin mari pengaruhi rakyat dengan data dan fakta bukan hanya sekedar berpuisi atau mengarang. Dan dalam mencapai tujuan tersebut ,kita pun sebagai masyarakat harus berpartisipasi untuk membantu para yang berkuasa untuk menjalankan kekuasaan untuk menyelesaikan berbagai macam konflik dalam daerah kita, peran masyarakat kan penting juga, bukannya semua hal itu harus dikerjakan oleh pemerintah saja.

Dan untuk mempersiapkan generasi muda yang berwawasan tinggi mengenai sosial dan politik , baik pemerintah maupun non pemerintah juga perlu memberikan sosialisasi mengenai peran ,fungsi dan asas-asas politik diberbagai lapisan masyarakat. Karena generasi muda lah yang akan yang akan menjadi generasi pelurus bangsa ini.

Kekuasaan Perjalanan Politik




        Kekuasaan yang ada saat ini tidak terlepas dari perjalanan politik di masa lalu. Hadirnya penguasa ataupun para oposisi tidak serta merta muncul tanpa proses politik. Mereka muncul setelah melalui proses panjang sejarah yang dilaluinya lewat political struggle (pertarungan politik), ideology diffuses (pembaharuran ideologi), international conspiracy (konspirasi internasional), serta aksi-aksi politik lainnya. Hingga akhirnya seperti layaknya hukum barbar, siapa yang kuat maka merekalah yang bertahan. Gambaran dan peta perpolitikan saat ini tidak lepas dari peran masyarakat sendiri sebagai pelaku politik. Masyarakat enggan terlibat dalam Pemilu karena merasa tidak banyak manfaat dari Pemilu kecuali sekedar untuk mendapatkan “UANG HARAM” yang dikenal dengan politik uang (money politics) dari calon kepala daerah.