Selasa, 27 April 2021

Demokrasi Untuk Mencapai Kekuasaan


Demokrasi prosedural seperti sekarang ini justru membuat pemilu dilaksanakan sebagai rutinitas demokrasi belaka. Faktanya, pemilu diselenggarakan bukannya semakin meningkatkan kualitas demokrasi, tetapi justru semakin memilukan, dimana pemilu diramaikan oleh perilaku-perilaku yang mencederai nilai-nilai demokrasi, politik uang, suap menyuap, cedera janji, dan kecurangan seolah terjadi biasa dalam tahapan pemilu. Demokrasi disepanjang era reformasi masih bersifat prosedural, belum substansial. Pemilu dilaksanakan belum dilakukan secara luber dan jurdil sehingga belum menghasilkan wakil rakyat atau pemimpin daerah yang berkualitas dan berintegritas.

Berdasarkan pengamatan dan proses-proses selama ini terjadi, tercatat beberapa hal terkait penyelenggaran pemilukada dengan karakter seperti sekarang ini, yaitu: pertama, pemilukada menjadi arena rivalitas kekuasaan secara tidak sehat, sehingga belum dapat melahirkan pemimpin yang bertindak secara bertanggung jawab. Kedua, pemilukada mendorong berjangkitnya moral pragmatisme, baik calon kepala daerah sendiri, penyelenggara pemilu, maupun masyarakat. Ketiga, pemilukada mengekalkan oligarki kekuasan sekaligus melahirkan orang-orang yang kecanduan akan kekuasaan. Keempat, pemilukada menimbulkan persoalan anggaran. Selain itu, pemilukada juga dapat memicu politisasi birokrasi, serta rentan terhadap konflik antar elit politik yang melibatkan massa.

Kekuasaan itu adalah Anugerah, karena kita masih diberi waktu dan kesempatan untuk berkarya dan melayani masyarakat. Kekuasaan itu sebuah anugerah jika kekuasaan itu berjalan seiring dengan kebaikan dan keberpihakan kita kepada masyarakat serta dengan berkeadilan kepada masyarakat.

Setiap kita manusia yang terlahir ke bumi pertiwi ini , didalam dinamika politik kehidupan kita ditakdirkan untuk berkuasa. Berbagai cara akan kita lakukan untuk mendapatkan kekuasaan itu. Mulai dari cara yang halal dan cara yang tidak halal akan dilakukan oleh sebagian orang untuk mendapatkan kekuasaan itu. Perebutan kekuasaan itu bisa kita lihat sendiri dalam Kontestasi Politik Lokal ,seperti halnya Pilkada. Pilkada sering kali dijadikan lahan untuk perebutan kekuasaan.

Jadi gaya kekuasaan (kepemimpinan) yang tegas, bijaksana dan jujur serta bertindak cepat , mungkin akan lebih membawa kesejahteraan bagi masyarakat, walaupun sekecil apapun. Dan kepada para pemimpin mari pengaruhi rakyat dengan data dan fakta bukan hanya sekedar berpuisi atau mengarang. Dan dalam mencapai tujuan tersebut ,kita pun sebagai masyarakat harus berpartisipasi untuk membantu para yang berkuasa untuk menjalankan kekuasaan untuk menyelesaikan berbagai macam konflik dalam daerah kita, peran masyarakat kan penting juga, bukannya semua hal itu harus dikerjakan oleh pemerintah saja.

Dan untuk mempersiapkan generasi muda yang berwawasan tinggi mengenai sosial dan politik , baik pemerintah maupun non pemerintah juga perlu memberikan sosialisasi mengenai peran ,fungsi dan asas-asas politik diberbagai lapisan masyarakat. Karena generasi muda lah yang akan yang akan menjadi generasi pelurus bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar